Hello Guys ! Be enjoyed to read my Blog !

Sabtu, 31 Desember 2011

The Immortal Dream

r







Apakah kalian saat ini mempunyai impian sejati ?
Banyak orang yang mengatakan impian mereka ini, atau itu, tapi sebagian besar yang mereka sebutkan adalah keinginan belaka, bukan impian.
Keinginan sifatnya tidak mendesak. Kalo bisa dapat syukur, nggak dapat juga tidak apa-apa. Kalo bisa mobil BMW, kalo nggak, Kijang juga gak apa-2.
Ada pula orang yang mempersepsikan impian dengan harapan.
Keduanya mirip namun berbeda.
Harapan lebih kepada sesuatu di masa depan yang terjadi dengan sendirinya atau atas hasil kerja orang lain.
Campur tangan kita kecil sekali, atau bahkan tidak ada.
Impian tidak seperti itu.
Apapun yang terjadi, mau tidak mau, dengan perjuangan sekeras apapun impian itu HARUS tercapai.

Impian terbaik seorang manusia adalah ketika dia berusia dibawah lima tahun.

“Saya mau jadi dokter, mau jadi pilot, mau jadi pengusaha, dll ……” bukankah itu yang kerap dikatakan oleh anak kecil ?


Sayangnya, begitu mereka menginjakkan kaki di bangku sekolah, mereka `diharamkan’ membuat kesalahan.
Selain itu, mereka juga mulai diajarkan melihat realitas dunia – dari sisi yang negatif.
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan di Amerika, seorang remaja hingga dia berusia 20 tahun, rata-rata akan menerima 20.000 macam kata “NO”.

“Jangan nakal, jangan main air, jangan kesana,jangan malas, jangan pergi, dan ribuan kata jangan yang lain.
Memang tujuannya baik karena mengajarkan kepada kita agar dapat hidup dengan baik.
Tapi karena terlampau seringnya kata “NO’ itu diterima, akan mempengaruhi pula alam bawah sadar manusia.
Sehingga setiap kali kita memikirkan sesuatu yang baru, misalnya impian, yang pertama kali terlintas di benak kita adalah kata “NO”.


Banyak juga orang saat ini apabila ditanya apa impiannya, mereka menjawab tidak tahu.
Sungguh malang nasib orang tersebut, karena orang yang tidak mempunyai impian sebetulnya secara mental mereka sudah `mati’.
Mungkin orang-2 tersebut menganggap hidup adalah suatu nasib, sehingga sekeras apapun mereka bekerja atau setinggi apapun impian mereka, namun apabila nasib tidak menghendaki mereka sukses, mereka tidak akan sukses.
Atau ada pula type orang yang terjebak di dalam `comfort zone’, dimana kehidupan mereka saat ini sudah nyaman, atau setidaknya berkecukupan.
Mereka merasa tidak perlu membuat suatu impian yang lebih besar. Mereka mungkin akan berkata

“Ah, buat apa rumah besar-besar …. 
Bisa ngontrak aja sudah bagus ……”.

,
Type ketiga, ada orang yang SENGAJA tidak mau membuat impian, karena ……. malu jika ditertawakan orang lain, dianggap norak, nggak tau diri, atau bahkan gila.
Nah, sebenarnya bukan anda yang norak, tapi karena hidup kita sudah terlalu penuh dikelilingi oleh orang-orang dengan pikiran negatif, dimana mereka akan merasa `tidak suka’ jika ada seseorang yang tadinya setingkat dengan mereka, lalu mau pergi ke tingkat yang lebih tinggi. Mereka akan berusaha dengan ejekan, sindiran dan usaha-usaha lain agar anda tetap `selevel’ dengan mereka. .
Kalau klian ingin membuktikan, coba besok pagi di kantor,sekolah atau entahlah kemana , katakan kepada rekan-2 mu ,

“Saya punya impian untuk jadi orang sukses. Saya akan berusaha keras mencapainya, untuk membawa saya dan keluarga saya ke tingkat yang lebih baik”.

Lalu coba lihat ….. 
berapa banyak yang mentertawakan klian …..
Dan coba lihat pula berapa orang yang mendukung anda. 
Mungkin hampir tidak ada yang mendukung kalian.
Masih maukah kalian meraih impian tersebut ….. 
setelah anda ditertawakan ….?
Coba bayangkan ?